Yang Terlupakan Dari Berpuasa
Oleh: Abdi Rahmatsah Siregar
Puasa itu:
1. Shiyam, menahan lapar, haus, dan berhubungan badan dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.
2. Shaum, menahan diri untuk mengucap hal-hal yang tidak penting.
Dua poin di atas semuanya berhubungan dengan nafsu, sahwat yang melekat pada binatang.
Jika berpuasa mengikuti Sunnah Rasulullah, harusnya manfaat yang didapat:
1. Menghancurkan lemak-lemak jahat yang didapat selama 11 bulan yang lalu. (Menyehatkan).
2. Melatih diri, agar tidak senggol dikit gibal, khusus untuk yang sudah menikah (biar gak cepat bosan). Untuk yang belum memiliki pasangan yang sah ya biar hasrat seksnya bisa ditahan dan tidak berzina.
3. Melatih diri agar tidak menggibahi sesama manusia. (Biar lebih banyak aksi daripada omongan)
Dari tiga poin diatas, menurut saya hakikat puasa ialah melatih diri menundukkan hawa nafsu. Kenapa harus ditundukkan? Sebab sebagai manusia yang diciptakan memiliki nafsu, sahwat seperti binatang selama ini kita selalu mengedepankan nafsu, shawat.
Oleh karena itu, Allah mewajibkan bagi orang-orang yang beriman untuk berpuasa. Untuk melatih diri menundukkan, membelakangi nafsunya, sahwatnya.
Apa maksud Allah mewajibkan puasa bagi orang-orang beriman? Berpuasa itu diwajibkan untuk orang-orang beriman, terus mendapat ganjaran dengan pahala, pahala itu menjadi tiket ke surga.
Nah, bayangkan di surga ada apa aja. Semuanya ada, dan bebas. Tapi bagi orang-orang yang beriman ini tadi yang sudah berhasil membelakangi nafsu dan sahwatnya. Mereka tidak tertarik lagi dengan semua itu. Karena sudah terbiasa berpuasa, mereka orang-orang beriman yang lulus Shiyam dan Shaum itu. Hanya berkeinginan melihat wajah Allah tanpa hijab. Hanya itu. Surga hanya bonus bagi mereka.
Jadi menurut saya, orang-orang yang masih berharap dengan surga. Hanya orang-orang beriman. Hanya itu.
Comments
Post a Comment