Calon Ku Kalah, Merenung lah (Sebuah Analisa)

Calon Ku Kalah, Merenung lah

(Sebuah Opini)

Oleh: Abdi Rahmatsah Siregar



Sumber foto: Google

Sekitar Pukul 15:30 di hari yang sama. Lima lembaga  quick count yang mempunyai izin beroperesi menyatakan Petahana menang. Begitu saat ini, di halaman hitung suara milik KPU https://pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara/ Petahana menang. Meski suara belum terdata semua tetapi suara yang masuk sudah melebihi 60% dan menyatakan Petahana menang.

Sebelum menyoal Pilpres kali ini. Saya perlu menyatakan bahwa saya netral. Ketika mencoblos surat suara untuk eksekutif, saya mencoblos kedua calon. Kenapa saya mencoblos kedua calon? Karena sampai saat ini saya menganut sistem Presiden sebagai mandataris MPR. Presiden sebagai mandataris MPR mengingatkan saya pada pemerintahan di zaman Abu Bakar As Shiddiq, Umar Bin Khattab, Utsman Bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib. Mereka menjabat melalui sebuah Dewan yang isinya para sahabat Rasulullah yang lainnya. Lalu kemudian dibaiat.

Tidak usah khawatir. Saya bukan orang yang mendukung berdirinya negara khilafah di Indonesia. Sebab di zaman sekarang adakah orang-orang seperti keempat para sahabat Rasulullah. Pemimpin Pemerintahan dan Pemimpin Spiritual (agama) yang zuhud. Jika kalian tertarik membahas keempat sahabat Rasulullah ini, rekomendasi saya bacalah tulisan Prof. DR. Ali Muhammad Ash Shalabi. Beliau membahas keempat tokoh ini dengan empat jilid dan menggunakan sumber yang jelas. Pada tulisan beliau, ia juga membantah semua tulisan-tulisan orientalis yang mencoba memburamkan, menjelek-jelekkan, bahkan mengadu domba keempat tokoh ini. Saya salah satu korban tulisan-tulisan para orientalis tersebut.

Baiklah, mari kita kembali kepersoalan. Terlepas dari isu-isu kecurangan yang ada dimana-mana. Apabila Petahana menang. Dan, Menurut saya, Petahana sudah menang. Hal ini saya simpulkan dari lembaga  quick count  dan hasil hitung suara KPU yang sudah lebih 60%. 

Lantas adakah kemungkinan pihak Penantang menang? Ada! Tapi itu kecil sekali jika dilihat dari hasil hitung KPU. Dan, jika pun nanti saatnya KPU mengumumkan kemenangan jatuh kepada Penantang. Maka akan terjadi kerusuhan dinegeri ini. Sebab Pihak Petahana tidak akan terima. 

Lalu Jika sebaliknya, Pihak Penantang akan menggugat ke MK dengan membawa bukti-bukti kecurangan. Berharap akan diadakannya pemilu ulang. Saya rasa gugatan bakal ditolak oleh MK.

Maka saatnya lah mari kita merenung.

Petahana VS Penantang

Pertama: 
Petahana sudah memiliki hasil kerjanya. Sementara penantang, ini sudah kali ketiganya mencoba bertarung dan gagal. Pastinya banyak orang bertanya-tanya, "kok si Penantang ambisius sekali ingin jadi Presiden? Ada apa."

Kedua:
Pendukung Petahana, didukung mayoritas non muslim dan orang-orang yang katanya Islam moderat. Sementara Penantang kebalikannya, yang di dukung mayoritas muslim. Padahal imasa pemerintahan Petahana, umat Islam banyak yang merasa kesal akibat banyaknya ulama-ulama Islam yang dikriminilisasi. Banyak isu-isu, yang mengecewakan umat Islam dan bertentangan dengan ajaran Islam. Di kutip dari https://support.muslimpro.com/hc/id/articles/115002006087-Top-10-Populasi-Umat-Muslim-Terbesar-di-Dunia memiliki 222 juta jiwa pemeluk islam dan terbesar didunia.

Ketiga:
Soal dukungan dari Ulama? Kedua calon sama-sama didukung Ulama-ulama Islam. Dan yang saya amati pihak Ulama lebih banyak dibarisan Penantang. Sebab Penantang adalah hasil dari para itjima ulama.

Poin-poin diatas adalah hasil analisa saya. Kenapa Penantang bisa kalah. Hal ini bisa diterima apabila akal sehat pendukung Penantang jujur pada diri sendiri. Karena melalui poin-poin diatas sebenarnya saya ingin mengatakan ini semuanya rencana TUHAN. Sepakat?

Vox populi vox Dei, yang memiliki arti kurang lebih, suara rakyat suara Tuhan. Yang memilih adalah rakyat. Tapi ketika Hari H saat pencoblosan Tuhan menggerakkan hati beberapa orang untuk memilih Petahana. Sehingga Petahana menang.

Baiklah, pertanyaannya pun muncul. 
a. Kenapa Allah memenangkan Petahana yang didukung mayoritas kafir? 
b. Padahal Allah tahu apa yang terjadi kalau Petahana memimpin lagi? 
c. Bukankah yang kami pilih adalah hasil ijtima ulama? 
d. Apakah ijtima ulama salah? 
e. Apakah doa-doa Ulama Petahana lebih baik menurutmu?

a. Semua sudah rencana Allah. Dan menurut saya, mungkin Allah melihat, pendukung Petahana yang mayoritas kafir itu lebih jujur. Sementara pendukung Penantang, yang katanya mayoritas Islam itu, "mungkin" hanya kumpulan orang-orang munafik. Pasalnya, mereka marah ketika ulama dikriminalisasi tapi mereka sendiri biasa saja ketika mengkriminalisasi Agama mereka sendiri (Islam) dengan cara mendekati hal-hal yang diharamkan Allah.
b. Betul. Allah maha tahu. Bisa jadi ini sebagai lahan Jihad untuk para pendukung Penantang yang kalah.  Sebab mereka tidak mengakui diri mereka munafik. Dan, berarti ini cobaan bagi mereka karena keimanan mereka sedang di uji. Semakin tinggi keimanan seseorang maka semakin berat cobaan yang diberikan. Cobaan 5 tahun kedepan.
c. Betul dan disana juga ada ulama.
d. Tidak ada yang salah dari itjima ulama. Sebab ulama adalah representasi dari Rasulullah.
e. Sama saja. Tuhan maha mendengar, maha pemurah. Menurut saya kenapa Tuhan lebih memenangkan Petahana supaya kalian merenung. Ikhlaslah.

Akhir paragraf, saya hanyalah hamba Allah yang dhoif. Mari kita diskusi jika ada yang kurang terima hati. Sekian.

                                                           04 Mei 2019







Comments