KENTAR 08
Abdi Rahmatsah Siregar
Ayat-ayat kepedihan
berbaris, mulut berdecak tak henti
Butiran-butiran tasbih
beradu dengan lirih, menyatu dengan sunyi
Menikmati luka diantara
malam gelap
Wajah yang duka!
Derita ini hanya Kau
yang mengerti, dia acuh tak peduli
Semilir udara malam,
menusuk dalam
Detik kelam, juga mata
tak lelah
Doa-doa luka, tersirat
kebencian
Menanti wahyu
kesendirian
Comments
Post a Comment